Tekad dan Pengabdian Aiptu Supriyanto Menjadi Seorang Perwira

    Tekad dan Pengabdian Aiptu Supriyanto Menjadi Seorang Perwira

    Senyum bahagia dan bangga, nampak tersirat dari wajah Aiptu Supriyanto setelah mengetahui dirinya terpilih lulus masuk PAG (Pendidikan Alih Golongan) dari Bintara ke Perwira. 

    Aiptu Supriyanto adalah salah satu dari personil *"Operasi Tegak Rencong"* di Aceh pada tahun 2000 silam. Dalam tugasnya di Aceh Utara itu, ia terkena tembak pada saat kontak tembak dengan anggota GAM. *Dari peristiwa itu, Tumit kaki sebelah kirinya harus dilakukan amputasi.*

    Namun dengan kondisi keterbatasan fisiknya itu, tak menyurutkan tekad dan semangat Supriyanto untuk terus mengabdi sebagai anggota Polri. Setelah 22 tahun kejadian di Aceh Utara itu, kini Supriyanto mengikuti seleksi Pendidikan Alih Golongan dari Bintara ke Perwira. 

    "Saya berterima kasih kepada Bapak Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, dan juga kepada bapak Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta. Atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya, sehingga saya dapat lulus dan terpilih untuk mengikuti Pendidikan Alih Golongan." ujar Supriyanto. 

    Melalui Supriyanto, Polda Jatim telah membuktikan bahwa *Polri tidak tebang pilih dalam memilih anggotanya untuk terus mengabdi dan mengikuti seleksi Pendidikan Alih Golongan*. Semua anggota bisa mengikuti proses seleksi dari Bintara ke Perwira. 

    *_"Keterbatasan fisik, bukanlah suatu halangan dan alasan untuk berhenti berusaha, berhenti bersemangat, berhenti mengabdi untuk masyarakat bangsa dan negara. SALAM PRESISI"_*

    *Kepala Biro SDM Polda Jatim, Kombes Pol Harry Kurniawan*

    polres jember
    Siswandi

    Siswandi

    Artikel Sebelumnya

    Dalmas Polres Jember Latihan Bersama Polres...

    Artikel Berikutnya

    Polsek Patrang dan Resmob Kota Berhasil...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    TV Parlemen Live Streaming
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami